Ribuan Demonstran Masih Bertahan Hingga Malam Hari di Patung Kuda Tolak Kenaikan BBM


 Jakarta,meraknusantara.com- Ribuan Demonstran Mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Se-Jabodetabek dan juga para Pelajar dari berbagai sekolah STM, hingga malam ini pukul 19.15 Wib masih bertahan dan melakukan Demonstrasi di depan Patung Kuda di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat guna mendesak presiden Jokowi untuk MEMBATALKAN kenaikan harga BBM yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi beberapa pekan sebelumnya.

Para Demonstran yang merupakan anak-anak muda calon generasi penerus bangsa Indonesia tersebut bertekad tetap bertahan di kawasan Patung Kuda hingga Presiden Jokowi dan pemerintah MEMBATALKAN kenaikan harga BBM Subsidi jenis Pertalite dan Solar yang sangat banyak dikeluhkan oleh masyarakat luas karena berdampak MELAMBUNGKAN harga-harga kebutuhan pokok Sembako yang makin membuat masyarakat terpuruk ekonominya.

“Kami bertekad akan tetap bertahan di Patung Kuda ini sampai presiden Jokowi mau membatalkan kenaikan harga BBM yang makin menyengsarakan rakyat,” kata Doni Mahasiswa dari wilayah Kota Tangerang Selatan.

Sementara itu, Rian (nama samaran-red) pelajar STM di kawasan jalan Boedi Oetomo Jakarta mengaku bersama ratusan rekan-rekannya datang ke kawasan Patung Kuda sejak siang hari pukul 14.00 Wib.

 Dirinya mewakili rekan-rekan pelajar STM di Jakarta mengaku sangat prihatin dan menyesalkan keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM saat situasi ekonomi rakyat baru mulai mau bangkit pasca Pandemi yang cukup panjang.

Pokoknya kami akan terus bertahan di sini sampe pemerintah Membatalkan kenaikan harga BBM, karena kenaikan BBM bikin orang tua kami tambah sulit karena semua kebutuhan pokok harganya melambung tinggi tidak terkendali,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Mamah Pajri (37) warga Paku Jaya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada Media pada Selasa (13/9/2022) siang, menyampaikan keluhannya terkait kenaikan harga BBM Pertalite,  dirinya yang mengaku berprofesi sebagai tukang Ketupat sayur tersebut mengaku sangat terpukul dengan kenaikan BBM Subsidi tersebut.

“Saya makin pusing pak dengan kenaikan BBM, buat nganter anak sekolah pake motor yang tadinya cukup Rp20 ribu selama 6 hari sekarang ngak cukup lagi, sekarang selama 6 hari saya harus ngisi bensin dua kali jadi Rp40 ribu. Belom lagi dagangan ketupat sayur sekarang jadi makin sepi pak, belom lagi harga-harga kebutuhan pokok naiknya gila-gilaan. Masa bensin naiknya Rp2000 ribuan, cabe rawit merah naiknya tinggi banget?, dari Rp70 ribu per kilo sekarang naik jadi Rp90 ribu per kilo?, tolong turunin lagi lah harga BBM!,” harapnya.


(Red / Bob)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama