Berita Sensasi Dugaan Pungli, Pimred Dilaporkan Informasi Hoak dan Provokatif.


Palopo,Meraknusantara.com.- Pasca pemberitaan dugaan pungli Sat Lantas Polres Palopo melalui Media Jurnalis Independent di Makassar Sulsel beberapa pekan yang lalu, menyebabkan sejumlah Aktifis Mahasiswa siap turun melakukan demo dalam rangka mengklarifikasi kebenarannya yang bertujuan untuk mendapatkan sikap respon Kapolres Palopo AKBP SAFI'I NAFZIKIN, Sh., S.Ik., Mh tegas wakil jenderal lapangan aksi demo yang sedianya akan dilaksanakan pada Selasa 21 Maret 2023 di depan Kantor Polres Palopo. 

Menurut Wartawan yang memberitakan dugaan pungli pada Satuan Lalu Lintas Polres Palopo oleh Pimpinan Redaksi Media Jurnalis Independen yang berinisial "U", kepada wartawan Media Merak Nusantara membenarkan dugaan pungli itu terjadi berdasarkan sumber informasi yang dianggap sangat Valid atau A1 tegasnya meyakinkan sembari memberikan sinyal bahwa sumber itu adalah juga berasal dari oknum anggota polisi baru berpangkat Bripda dari unit satuan Patmor Polres Palopo yang identitasnya belum siap diungkap tandasnya, sambil mendalilkan sesuai ketentuan UU Pers. 

Sementara oleh salah seorang anggota Bintara Baru yang berinisial "As" dimana diinterogasi oleh salah satu unsur pimpinan satuan di Polres Palopo merasa tidak nyaman dan keberatan atas pemberitaan pada media Jurnalis Independent tersebut karena hanya menyebut sumber secara serampangan tanpa identitas secara jelas, akurat dan otentik atau setidaknya dengan inisial. 

Sebab memberitakan hal krusial seperti ini dengan sumber yang tidak jelas lalu menunjuk sumber informasi secara serampangan, tentu sangat berdampak buruk kepada banyak anggota dapat diberikan sangsi etik secara bersama-sama bagi kami semua yang berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). 

Karenanya, menurut "As" kepada wartawan media ini bahwa sumber yang ditujukan kepada segenap rekannya pada anggota berpangkat Brigadir Polis Dua, secara logika tidak mungkin dan mustahil seberani itu menyampaikan informasi yang justru dapat merusak nama baik institusi POLRI sebagai tempat menggantungkan segala harapan dan impian hidupnya seperti yang ia dambakan seperti saya khususnya. 

Dan sangat aneh juga kalau korban pungli atas tindakan tilang itu adalah Polisi juga. Apalagi dari satuan Patmor yang tugasnya memang khusus sebagai personil pasukan bermotor sesuai perintah pimpinan oleh Kapolres atau Kasat Satuan terkait yang tentunya merupakan hasil seleksi atau pilihan termasuk dengan segala kelengkapannya. Itu berarti sangat tidak rasional dan patut diduga merupakan sebatas berita hoak dan provokator yang semata ingin merusak nama baik institusi Kepolisian tanpa dilandasi bukti informasi yang otentik, tegasnya keberatan. 

Mendengar informasi pemberitaan yang sarat ditengarai bersifat provokatif dan sumbernya tidak jelas dengan alasan dirahasiakan, dinilai sangat lucu dan sangat tidak rasional serta tidak proporsional dalam mendalilkan alasan kode Etik Jurnalis tentang kerahasiaan identitas narasumber yang fakta kerahasiaannya justru diberikan sinyal ketelanjangan informasi terhadap sumber itu sendiri dengan menyebutkan Satuan Unit Kerjanya. Bahkan menurut Ketua Umum LSM ASPIRASI M. NASRUM NABA, justru lebih fatal lagi karena seharusnya hanya satu orang yang harus menerima konsekwensi hukum dugaan pelanggaran etik, akhirnya berdampak kepada beberapa orang yang terkena imbasnya akibat pemberitaan yang sifatnya lebih layak disebut sebagai provokator. Halmana atas informasi pemberitaan ini mengakibatkan, sejumlah aktifis Mahasiswa Siap melakukan Aksi Demo akibat ketentuan kode etik Jurnalis itu sendiri tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya dan disalah artikan. Karena itu, demi keadilan dalam membela dan memperjuangkan kebenaran, sesuai hirarki ketentuan peraturan perundang-undangan serta menjunjung tinggi hakikat daripada nilai-nilai kaidah dan norma-norma sumber hukum yang lebih beradab dan beretika serta menjunjung tinggi asas kesusilaan san kepastian hukum, maka atasnya LSM ASPIRASI Palopo terpaksa harus turun melakukan Aksi Demo menolak adanya informasi yang bersifat Provokatif dan sarat sebatas bertendensi kepentingan pragmatis semata.

Anak keponakan saya Brigpol "As" ikut kena batunya diperiksa sama Propam dan Intel atas berita Yang dimuat Pimpinan Redaksi Jurnalis Independen Makassar Sulsel, yang notabene keinginan pribadinya tidak terpenuhi dari Kasat Lantas Polres Palopo dengan  memberitakan dugaan pungli tanpa sumber  yang jelas, ungkap Daeng Naba dengan nada Tinggi. Olehnya itu pula, Bapak Kapolres Palopo minta juga ada Media yang  berimbang, obyektif dan bertanggung jawab dan  bisa mengimbangi perilaku oknum wartawan media yang pragmatis. (SS_01-NN.MNC/Plp)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama