Proyek Pembangunan Jalan dan Drainase Lingkungan DAK TEMATIK 2025 Terindikasi Menyalahi Bestek


Palopo_SULSEL.MERAKnusantara.com, - Proyek DAK TEMATIK pembangunan Jalan Lingkungan dan pembangunan Drainase Lingkungan Kelurahan Salutellue Kec Wara Timur Kota Palopo terindikasi menyalahi bestek. Sorotan dugaan yang syarat KKN tersebut, merupakan ilmu teknik pembangunan diungkapkan oleh salah seorang mantan aktifis era 90-an yang enggan disebutkan identitasnya.


Menurut Aktifis 90-an ini selaku alumni ilmu pengetahuan teknik sipil dari salah satu perguruan tinggi pada Univ Muslim Indonesia (UMI) Makassar, merupakan aktifis yang diketahui sangat handal di bidang konstruksi teknik bangunan.

Dia menjelaskan kepada wartawan media ini bahwa pada hakikatnya, ilmu teknik bangunan dapat dijamin kualitasnya baik dan bermutu, itu dapat dilihat dari mekanisme pencampuran bahan material pada pelaksanaan pembangunan proyek.

Lanjut menjelaskan, bahwa untuk mengetahui kualitas bangunan yang baik dan sesuai ketentuan bestek. Hal itu ada rumusan pencampuran material bangunan.  Yakni, setiap pencampuran material harus konsisten pada ketentuan ilmu pengetahuan teknik dengan ketentuan 1, 2 , 3. Artinya, 1 (Satu) zak Semen 50 Kg, Dua Lori-Lori Pasir Halus dan 3 Pasir Kasat atau Sertu.

Rumusan tersebut merupakan hal yang wajib dijadikan patokan untuk dilaksanakan oleh setiap pelaksana proyek pembangunan atau oleh para kontraktor pelaksana sebagai ketentuan paten ilmu teknik pembangunan sebagai jaminan mutu yang sebenarnya. 

Hanya saja, yang lazim ditemui dilapang, mayoritas menggunakan rumusan kamuflase dengan merubah ketentuan pencampuran material menjadi 1, 3, 5. Yakni, 1 Semen, 3 kerikil dan 5 pasir. Hal ini dapat mengakibatkan kualitas bangunan dengan rumusan campuran seperti ini, kalau pun bisa bertahan pastinya tidak sebaik seperti yang sesuai bestek.

Proyek pembangunan yang di kerjakan oleh setiap rekanan, itu sudah ditaksasi sedemikian rupa akan keuntungan pekerjaan sampai 20 % dari anggaran pokok. Tapi semuanya selalu diwarnai keserakahan dengan keinginan berlebihan tanpa perduli azas manfaat program pemerintah untuk dapat digunakan lebih lama dan utamanya demi keselamatan sosial. Dan tak kalah pentingnya adalah untuk menghindari dampak kerugian negara akibat prilaku KKN yang selalu menjadi benalu dalam pelaksanaan setiap proyek pembangunan pemerintah selama ini. 

Sehubungan dengan hal itu, proyek pembangunan jalan dan drainase lingkungan di Kelurahan Salutellue Kec Wara Timur Kota Palopo, ditengarai terjadinya hal yang diduga menyimpan dari ketentuan pelaksanaan proyek dengan rumus 1,2 dan 3. 

Seperti terlihat dalam hasil penelisikan wartawan media nasional Merak Nusantara Com, pelaksanaan kerjanya sangat  menyimpan daripada ketentuan kontruksi itu. Pasalnya karena sumber yang tidak siap disebutkan identitasnya menunjukan salah satu bukti item pelaksanaan proyek pembangunan drainase yang baru seumur jagung sudah terlihat retak. 

Bagaimana kalau bangunan ini sudah berjalan satu , dua dan tiga tahun. Saat ini saja, proyek yang masih sedang berjalan dalam tahun pertama, terlihat di sejumlah titik item pekerjaan pembangunan drainase sudah tidak logis. Ini membuktikan hal sangat mustahil kalau proyek seperti ini bisa bertahan sebagaimana direncakan dalam RAB. Kecuali proyek ini paling hanya mampu bertahan dalam beberapa waktu saja dan hilang tak berbekas alias tidak ada manfaatnya karena kemungkinan bisa rubuh atau runtuh, tegasnya.

Sementara proyek dengan anggaran senilai Rp 4,5 Milyar ini dari DAK TEMATIK akan menjadi kebanggaan sebatas sesaat dari sebuah program pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah dari seleksi yang ketat. Bahkan proyek ini merupakan satu-satunya untuk Kota Palopo se- Sulawesi Selatan sebagai salah satu proyek percontohan merubah perkampungan kumuh menjadi daerah bersih, asri, indah, dan terang benderang dengan kemilau cahaya sinar lampu yang akan mengelilingi perkampungan percontohan ini.

Hanya saja, kecurigaan dugaan indikasi terjadinya KKN dalam pelaksanaan proyek ini karena pihak berkompeten oleh PPK pelaksanaan proyek ini tidak memberikan respon tanggapan saat dikonfirmasi atas sejumlah temuan pelaksanaan proyek yang baru seumur jagung sudah banyak yang retak dan seperti mau patah pada bangunan drainase dimaksud.

Bahkan beberapa kali di hubungi langsung melalui Contek Person via WA  pada pagi hari ini Kamis, 18 September 2025 juga tidak ada respon. Ada apa tanya Ketua Tim Investigasi ?


(Laporan M Nasrum Naba)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama