Tanggamus-- meraknusantara.com,- Ratusan kepala keluarga (KK) di Desa/Pekon, waygelang Kecamatan Kota Agung Barat , Kabupaten Tanggamus , Provinsi Lampung, geram dan kecewa berat. Bantuan sosial (bansos) beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) yang seharusnya menjadi penopang hidup justru berubah jadi sumber kepahitan. Setiap KK hanya menerima 1 sak beras (10 kg) saat penyaluran dibalai Pekon pada hati jum,at (12/12/2025), padahal seharusnya tiap penerima berhak mendapatkl 2 sak (20 kg) per orang dan minyak goreng 4 Liter.
Fakta di Lapangan Yang ditemukan media hakk rakyat dipotong dengan dalih “Pemerataan”, Menurut sumber terpercaya dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat Dikonifirmasi awak media 13/12/2025, alasan pemerintah desa/Pekon Waygelang Kecamatan Kota agung Barat, memotong jatah beras warga adalah untuk pemerataan. Padahal, kebijakan ini dinilai warga sebagai bentuk pengabaian hak dasar masyarakat miskin. Jumat jum,at 12 Desember 2025.
Ini bukan pemerataan, tapi pemiskinan berkedok bansos!” protes salah seorang warga yang enggan disebut namanya. Seharusnya per orang dapat 20 kg beras dan minyak goreng 4 Liter, tapi nyata nya per KK cuma dikasih 10 kg dan minyak goreng 2 Liter.
Warga hanya bisa mengelus melihat jatah yang tak sesuai ekspektasi. Seorang ibu mengaku bingung membagi 10 kg beras untuk keluarganya yang beranggota lima orang. Kalau begini, bansos malah jadi beban psikologis. Kami merasa dipermainkan., lirih seorang ibuk rumah warga pekon waygelang KPM Penerima bansos.
Ada Apa di Balik Kebijakan Pemerintah Pekon waygelang Kecamatan Kota agung Barat dengan dalih pemerataan” menimbulkan tanda tanya besar, bagi masyarakat ,Apakah ada pengurangan anggaran bansos, Mengapa tidak transparan dan blak blakan, disampaikan sebelum penyaluran dan Bagaimana desa menjamin hak warga tidak dikorbankan untuk kepentingan administratif. Unngkap warga
KPM Melanjutkan disesi pemotretan dokumentasi kami memang Dua karung beras 20 kilo gram, namun ketika beras dibagikan hanya satu karung berat 10 kg,.jika memang tujuan aparatur pekon waygelang untuk pemerataan".kenapa tidak masing" dan terang terangan, KPM diphoto pegang beras 10 kg saja,.ini diphoto 20 kilo gram yang dibawa pulang 10 kg.,Warga menuntut hak 20 Kg per Orang dan minyak goreng 4 Liter Harus Dipenuhi, Masyarakat waygelang mendesak Pihak Pekon segera merevisi kebijakan dan menyalurkan sisa beras yang menjadi hak mereka. “Jangan menjadikan rakyat kecil korban ketidak jelasan aturan. Kami butuh kepastian, bukan janji,” tegas warga waygelang perwakilan KPM.
Insiden di Pekon waygelang ini bukan hanya soal beras yang berkurang, tapi cermin carut-marut penyaluran bansos di Indonesia. Ketika negara hadir untuk “meratakan”, tapi malah meminggirkan hak rakyat, lalu di mana arti dari Sila ke Lima (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tak berlaku untuk Pemerintah Pekon waygelang Kecamatan, Kota agung barat.
Media Mencoba mengkonfirmasi Kepala Pekon/Desa Waygelang Kecamatan Kota Agung Barat, JAHRI melalui sambungan telefon seluler Sabtu 13/12/2025 Guna mendapatkan informasi Akurat dan Berimbang, Namun tidak ada Tanggapan sampai ditayangkan nya berita belum ada keterangan dari kakon Waygelang.
Dalam Hal ini mentri Sosial menegaskan,.Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menegaskan bahwa tidak ada pengurangan bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat. Bahkan, sesuai arahan Presiden, jumlah bantuan akan mengalami penebalan atau peningkatan, sehingga penerima manfaat bisa mendapatkan dukungan yang lebih optimal.
Penegasan ini disampaikan Gus Ipul dalam pernyataannya yang diunggah di akun resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia, @kemensosri, pada Selasa (12/8). Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan bahwa penyaluran bansos bukan dikurangi, melainkan dialihkan kepada masyarakat yang dinilai lebih berhak, khususnya mereka yang termasuk dalam kategori Desil 1 hingga Desil 4 sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kita ingin memastikan bahwa bansos benar-benar tepat sasaran. Tidak ada pengurangan, justru ada penebalan sesuai arahan Bapak Presiden. Penyaluran hanya dialihkan kepada mereka yang lebih berhak,” ujar Gus*
(TOMI)

Posting Komentar