Keji Pasutri Dipekon Waypering Pugung Tewas Bersimbah Darah DIduga Korban Pembunuhan


Tanggamus- meraknusantara.com, - Warga Pekon Way Pring, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Digegerkan dengan peristiwa pembunuhan keji yang merenggut nyawa sepasang suami istri, Sabtu malam hingga Minggu dini hari (13–14 Desember 2025).

Korban diketahui bernama Rohimi dan istrinya bernama Suryanti. Keduanya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah sekitar pukul 23.30 WIB, dimana keduanya dalam kondisi tergeletak mengenaskan dengan posisi saling berdampingan, dengan posisi sang istri terlentang menggunakan kain sarung.

Menurut keterangan  dari warga setempat menyebutkan, bahwasanya korban perempuan diduga lebih dulu menjadi sasaran kekejian pelaku, sementara sang suami ditemukan dengan luka berat di bagian kepala. “Menurut cerita warga, istri Korban  lebih dulu dibunuh. Sedangkan  suaminya, ada bekas luka bacok di kepalanya, ujar seorang warga, Minggu (14/12/2025) pagi.

Tragedi ini pertama kali terungkap ketika anak  korban pulang dari bermain dan mendapati rumah dalam kondisi gelap tanpa penerangan.

Dan ketika Saat masuk ke dalam, anak tersebut melihat kedua orang tuanya sudah tergeletak bersimbah darah. Kejadian itu sontak membuatnya menjerit histeris dan memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan. “Anaknya teriak minta tolong setelah melihat kedua orang tuanya sudah terkapar,” lanjut warga tersebut.

Petugas kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengamanan serta olah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga Minggu pagi ini, aparat kepolisian masih berada di lokasi untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.

Sementara itu, jenazah kedua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, terkait motif maupun identitas pelaku. Kasus ini, kini dalam penanganan intensif aparat, sementara warga Way Pring masih diliputi rasa duka dan ketakutan atas peristiwa yang mengoyak ketenangan desa tersebut*(TOMI)

Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama